Stadion Blang Paseh, Kota Sigli, Pidie dan jadwal pertandingan babak play off. (foto/istimewa)
MEDIANAD.COM, PIDIE: Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Aceh, menetapkan Stadion Blang Paseh kota Sigli, Pidie yang juga salah satu venue Cabang Olahraga (Cabor) Sepakbola PON Aceh dan Sumut tahun 2024.
Tempat berlangsungnya pertandingan babak Play-Off Pra PORA Cabor Sepakbola, yakni 9 dan 10 Juli 2025 serta Kick Off tepatnya pukul 15.00 WIB.
Sekum Asprov PSSI Aceh, Nazaruddin, Sabtu pagi (05/07) kepada Online ini mengatakan. Babak Play Off adalah kesempatan dan limit akhir Prakualifikasi Pekan Olahraga Aceh (Pra PORA) IV Cabor Sepakbola dalam mengamankan 2 tiket sisa menuju PORA XV 2026 di Aceh Jaya.
Serta dua tiket sisa tersebut dipastikan diincar 4 tim Runnerup Grup Pra PORA, masing-masing Skuad Askab PSSI Nagan Raya (urutan 2 grup A) Aceh Barat (runnerup grup B) Aceh Besar (urutan 2 grup C) dan Tim Askab PSSI Tamiang yang keluar sebagai Runnerup Grup D.
Serta Technical Meeting babak Play Off akan dilaksanakan, Selasa 8 Juli 2025 dan hari serta waktu akan ditentukan dua hari sebelum meeting, ungkap Sekum Nazaruddin.
KEKUATAN IMBANG
Sementara itu, empat kosntestan yang akan berlaga di Play Off masih sulit diprediksi siapa yang keluar sebagai pemenang dan mengamankan tiket PORA.
Diantaranya Runnerup Grup A Nagan Raya yang akan bersua tim tempat kedua Grup B Aceh Barat bisa saja meledak.
“Mengingat tim dibawah ‘head coach’ Mukhlis tersebut membuat catatan manis di Grup A babak penyisihan Pra PORA”, yang juga datang sebagai tim non unggulan Grup serta langsung kalah 3-1 di laga perdana dengan Aceh Selatan.
Namun Arief Aulia Rizki,cs langsung bangkit pada pertandingan kedua, setekah berhasil mengalahkan tim peraih medali perak PORA 2022 Aceh Singkil lewat skor mencolok 3-0 dan menang 2-1 atas Simeulue, sekaligus menguatkan dirinya keluar sebagai Runnerup Grup A dengan poin 6.
Bagaimana dengan lawannya Runnerup Grup B Aceh Barat, yang diunggulkan menang atas Nagan pada laga Play Off nanti, sah-sah saja. “Yang sebenarnya pasukan dibawah arsistek/ head coach sarat pengalaman Wahyu AW sudah lolos otomatis ke PORA, namun faktor keberuntungan saja harus berpuasa terlebih dahulu mentas ke Aceh Jaya tahun depan, usai ditahan imbang Aceh Tengah di laga penentu Grup B”.
Akan tetapi stasistik, strategi dan keberuntungan tak selalu munjur dalam sepak bola, tentu Aceh Barat tetap mewaspadai kekuatan tim Nagan.
Sementara pertandingan Play Off hari kedua yang mempertemukan “Skuad matang” Aceh Besar dengan kekuatan “gurem” Aceh Tamiang juga belum bisa diprediksi siapa yang berhak mengondol satu tiket PORA.
Apalagi Aceh Besar yang jauh-jauh hari mengincar tiket otomatis PORA, namun harus terbertur dengan Kabupaten yang sedang menjamur bibit pemain remaja dan muda potensial Bireuen, serta ditambah sebagai tuan rumah Grup C Pra PORA, sulit ditandingi motivasi dan kolektivitas yang diperakan oleh anak asuhan Mulya Saputra-Efendi Ibrahim oleh tiga tim lain di Grup C.
“Wajar saja Skuad Aceh Besar yang juga diarsiteki head coach T Helza Rahmat, sepulang dari Bireuen langsung fokus latihan untuk menghadapi babak play off, alias tak mempersoalkan gagal lolos otomatis ke PORA XV 2026.
Namun M Andhika Putra, M Tanzil dan kolega tetap harus mewaspadai kekuatan lawan Aceh Tamiang di stadion Blang Paseh nanti.
Mengingat skuad dibawah binaan ketua Askab PSSI Tamiang, Bung Syahriel Nasir memperlihatkan determinasi tinggi saat mentas di Grup D Pra PORA, bahkan hampir saja lolos otomatis, usai menang dengan Aceh Utara 3-0 dan 1-0 saat bersua Aceh Timur.
Namun ketimpa apes dilaga penentu dengan saudara sepagarnya Kota Langsa, yakni diluar dugaan Tamiang yang notabebe sebagai tuan rumah Grup D harus meyerah 0-1.
Sekaligus nentasbihkan tiket lolos otomatis PORA bagi skuad Langsa, dan sebaliknya Tamiang yang sebebarnya menguasai klasmen cukup lama, namun rela tak rela harus berjuang kembali di babak play off.
Sedangkan keunggulan lain tim Pra PORA Tamiang meskipun gagal lolos otomatis, “memperlihatkan permainan menghibur, kolektif dan kerja sama tim lumaan bagus bahkan diatas rata-rata 3 tim lain di Grup D Pra PORA”.
Serta kuat dalam bertahan dengan kemampuan dan postur pemain belakang memupuni, menguasai lini vital (tengah) tiap laga, namun sedikit kurang tenang dalam urusan penyelesaian akhir, termasuk kelihatan saat berhadapan dengan Langsa.
Namun ples minus tersebut, Skuat Pra PORA Tamiang yang diisi jebolan-jebolan SSB tetap harus diwaspadai kekuatannya di play off Pra PORA. (zulmahdi)