MEDIANAD.COM – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas, mengungkapkan dampak adanya layanan bisnis emas atau bullion service pertama di Indonesia. Menurutnya hal ini membuat impor emas dari luar negeri bisa berkurang.

“Oh iya (tidak perlu impor banyak),” kata Tony, usai peluncuran Bank emas, Rabu (26/2/2025).

Seperti diketahui, Indonesia masih melakukan importasi emas batangan dalam jumlah yang besar dari tahun ke tahun. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), impor logam mulia dan perhiasan atau permata mencapai 562 ton pada April 2024. Angka tersebut naik drastis dari April 2024 yang hanya 293 ton. Bahkan April 2023 hanya 350 ton.

Tony menjelaskan sebagian hasil produksi emas dari Freeport akan dijual langsung kepada PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. Setidaknya ada 30 ton emas yang akan dijual kepada Antam pada tahun ini.

Lebih lanjut, produksi emas ini berasal dari olahan lumpur anoda dari PT Smelting, yang merupakan salah satu anak usaha Freeport, dengan jumlah produksi 24-28 ton, dan mungkin akan terus bertambah produksinya.

Selain itu, menurut Tony adanya bank emas akan berdampak terhadap peningkatan cadangan emas negara.

“Peredaran emas itu lebih banyak lagi di dalam negeri, dan tentu saja itu akan berdampak pada cadangan (emas) RI. Maksudnya bukan cadangan ditambang ya. Tapi foreign exchange reserve kita dalam bentuk emas,” sambungnya.
Sumber : CNBC Indonesia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini