MEDIANAD.COM, ACEH BESAR -Bupati Aceh Besar H. Muharram Idris meninjau langsung lokasi pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional I Aceh Besar–Banda Aceh di Krueng Brayeun, Kecamatan Leupung, Sabtu (21/6/2025).
Kunjungan ini merupakan langkah nyata mendorong percepatan proyek strategis yang bertujuan mengatasi krisis air bersih di dua wilayah bertetangga tersebut.
Pertumbuhan penduduk dan pesatnya pembangunan di Aceh Besar dan Banda Aceh telah memicu lonjakan kebutuhan air bersih.
Sayangnya, suplai air dari PDAM Tirta Montala dan Tirta Daroy kini dinilai tak lagi memadai, terutama saat musim kemarau.
“Kita sangat mengapresiasi Pemerintah Aceh yang telah berinisiatif membangun intake SPAM Regional I ini. Insya Allah, jika proyek ini selesai, Aceh Besar dan Banda Aceh tidak akan kekurangan air bersih lagi,” ujar Bupati Muharram yang akrab disapa Syech Muharram.
Pembangunan SPAM yang berlokasi di Daerah Irigasi (DI) Geupeu, sungai Krueng Brayeun ini, saat ini tengah memasuki tahap pembebasan lahan.
Proyek ini kata Syech Muharram merupakan program prioritas bersama Pemerintah Aceh, Pemkab Aceh Besar, dan Pemerintah Kota Banda Aceh.
Tak hanya fokus pada pembangunan SPAM, dalam kesempatan yang sama Muharram juga meninjau kondisi Bendung DI Geupeu yang kini rusak berat.
Memiliki potensi mengairi lahan pertanian seluas sekitar 110 hektare
Bupati juga menyampaikan bahwa Pemkab Aceh Besar sedang menyusun perencanaan untuk merehabilitasi bendung tersebut dan akan mengusulkan pendanaannya melalui APBN.
“Kita sedang mendata semua titik irigasi di Aceh Besar. Mana yang perlu direhabilitasi, mana yang harus dibangun ulang,” ungkapnya.
“Semua in untuk memastikan sawah-sawah kita mendapatkan aliran air demi mendukung ketahanan pangan dan mendorong ekonomi masyarakat,” tambah Syech Muharram.
Kepala Dinas PUPR Aceh Besar, Ir. Syahrial Amnullah, yang turut mendampingi kunjungan itu dalam keterangannya menuturkan, bendung tersebut memiliki potensi mengairi lahan pertanian seluas sekitar 110 hektare, meliputi Gampong Meunasah Mesjid, Meunasah Bak U, dan Deah Mamplam.
Kunjungan lapangan ini juga turut hadir Tim Asistensi Pemkab Aceh Besar, Tim Commando Independen Aceh Besar, dan sejumlah tokoh masyarakat. (**)