Kadispora Banda Aceh, Reza Kamilin dan Sekum Persiraja, Rahmat Djailani menandatangani berkas administrasi proses penyewaan Stadion H Dimurthala (SHD) untuk homebase tim selama 5 tahun, juga dikesempatan tersebut langsung disaksikan Sekdako Banda Aceh, H Jalaluddin bersama Wapres Persiraja Bos Yudi serta Manajer, Ridha Mafdhul Gidong, Kamis (12/06) di Banda Aceh. (foto/istimewa)
MEDIANAD.COM, BANDA ACEH; Klub Liga2 asal Aceh Persiraja Banda Aceh resmi menyewa Stadion H. Dimurthala (SHD) Banda Aceh berdurasi jangka panjang selama lima tahun, atau hingga 2030 untuk mendukung aktivitas dan pengembangan klub, serta belajar pengelolaan homebase tim sebelum membangun stadion sendiri, sebagai langkah menuju industri sepakbola kedepan dan tim yang berjulukan Laskar Rencong ini ditargetkan secepatnya promosi ke Liga1
Ujar Presiden klub Persiraja Banda Aceh, H. Nazaruddin Dek Gam, lewat siaran Pers MO tim yang diterima awak media liputan Persiraja, Kamis (13/06) malam.
Serta menyebutkan, langkah ini diambilnya untuk menjadikan Persiraja lebih mandiri dan tidak lagi bergantung pada pemerintah.
“Ini adalah langkah besar bagi klub. Menjadi langkah awal Persiraja untuk membangun stadion sendiri kedepannya dan menjadikan Persiraja lebih profesional, tidak lagi bergantung pada pemerintah,” kata Dek Gam yang sudah menjadi pemilik klub Persiraja sejak 2017.
Anggota Komisi III DPR RI ini menyebut, nilai sewa Stadion H. Dimurthala untuk lima tahun ini mencapai Rp 1 Miliar lebih. “Ini juga untuk membantu pemerintah kota Banda Aceh dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” jelas Dek Gam.
Lebih jauh, Dek Gam mengajak masyarakat Aceh untuk terus memberikan dukungan penuh kepada tim Persiraja, terlebih saat laga kandang.
Dengan skema sewa jangka panjang ini, Persiraja akan memiliki hak pemanfaatan penuh terhadap stadion, termasuk untuk pertandingan resmi, latihan rutin, pembinaan usia dini, serta kegiatan komunitas sepak bola.
Stadion H. Dimurthala yang berlokasi di jantung Kota Banda Aceh memang menjadi ikon sepak bola Aceh dan markas historis bagi Lantak Laju.
Kini, dengan status sewa jangka panjang, stadion berkapasitas 8.000 penonton tersebut akan lebih intens digunakan oleh klub, termasuk untuk pembinaan pemain muda dan kegiatan masyarakat pecinta sepak bola. (*)