Tim Peneliti UNIKI, Munawir, S.Hi, M.H Lakukan Kajian tentang Tantangan HAM Terhadap Pengungsi Luar Negeri ke Provinsi Aceh
MEDIANAD.COM, BIREUEN -Dosen peneliti pada Lembaga Penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat kampus Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen, mulai marak melakukan riset lapangan, (Sabtu, 13/9/2025).
Informasi dari Kepala LPPM kampus tersebut, Dr. Azhari, SE, M.Si menyatakan tahun 2025 ini dosen dan mahasiswa UNIKI mampu pecahkan rekor, dengan memenangkan 57 judul proposal hibah KemendiktiSainstek, baik skema penelitian dan pengabdian masyarakat.
Tahun lalu, sebut Kepala LPPM Uniki, hanya mampu memengkan sekitar 41 judul. Artinya tahun ini meningkat 14,64 persen dari tahun 2024 lalu.
Salah satu tim peneliti dari Fakultas Hukum, hari ini studi lapangan dengan kegiatan wawancara dan survey. Tim yang memenangkan skema penelitian dosen pemula ini mengambil tema “Tantagan Hak Asasi Manusia Terhadap Pengungsi Luar Negeri di Aceh: Studi Komparatif Kebijakan Perlindungan Perempuan dan Pendidikan Anak menggali dalam konteks hak asasi”
Tim peneliti ini diketui Munawir, S.HI., M.H, beranggotakan Dr. T. Rasyidin, S.HI., M.H., serta dia mahasiswa Fakultas Hukum Uniki, masing-masing Aura Hirayuki dan Ismatur Rahmi serta diperbantukan tim lapangan Candra, SH.
Munawir, menyebut penelitian didasarkan atas bagaimana kebijakan pemerintah daerah Aceh dalam praktiknya dengan fenomena kedatangan pengungsi luar negeri ke Aceh. Yang bisa menimbulkan dinamika kompleks dalam ranah hak asasi manusia, khususnya terkait dengan perlindungan perempuan dan akses pendidikan bagi anak-anak agar tidak menjadi korban, seperti ekploitasi perdagangan manusia.
Sehingga, letak urgensi penting penelitian ini, tambah Munawir, terletak pada kebutuhan mendesak untuk mengevaluasi dan membandingkan kebijakan yang ada guna menjamin terpenuhinya hak-hak dasar kelompok rentan tersebut, yang sesuai dengan standar HAM nasional maupun internasional.
Dalam kajian penelitian kami ini, urai Munawir yang juga menjabat Sekretari LPPM Uniki ini, dikaitkan tentang qanun pemerintah Aceh terhadap hak asasi manusia dalam mengimplikasi dari kebijakan untuk mendapat kepastian hukum dalam penanganan pengungsi agar tidak berpotensi menimbulkan pelanggaran hak asasi dan menghambat integrasi sosial akan hak perlindungan perempuan.
Termasuk juga penting diperhatikan pendidikan anak dari pengungsi luar yang sering terdampar di beberapa daerah provinsi Aceh, ujar alumni Magister Hukum Keluarga Islam dari UIN Ar-Raniry ini.
Kira-kira apa saja output penelitian ini: desak redaksi medianad.com. Munawir, sambal diskusi dengan tim penelitia lainnya, menyatakan “Insya Allah kita harap dapat menyumbangkan wawasan baru, juga terkait dengan implementasi kebijakan perlindungan terhadap perempuan dan pendidikan anak terhadap isu hak asasi manusia”, pungkasnya. (Wk/Kal)